Senin, Desember 29, 2008

sistem geneTaLia pRia

Sistem Genetalia Pria
Dr.P.J.Soehandono, SpPA

Sistem Reproduksi Pria
1. TestisàSpermatozoa dan Testosteron
2. Duktus genitalia pria ( Tubulus Rektus s/d Uretra )
3. Kelenjar genetalia pria (Vesikula seminalis, Prostate dan Kelenjar Bulbouretralis Cowper)
4. Penis

Testis

Struktur dan suplay vasculer
• Perkembangan embriologi retroperitoneal tetapi waktu turun mendorong peritoneum yang nantinya menjadi tunika vaginalis membentuk rongga serosa yang menutupi bagian anterolateral yang memungkinkan adanya sedikit gerakan testis.
• Dilapisi oleh jaringan ikat kolagen disebut tunika albuginea
• Dibawah (lebih dalam) tunika albuginea ditemukan jaringan kaya vaskuler disebut tunika vaskulosa.
• 4.Dibagian posterior,tunika albuginea menebal disebut mediastinum testis dan selanjutnya bercabang menembus testis membentuk sekitar 250 lobuli testis.
• Setiap lobulus mempunyai 1-4 tubulus berujung buntu disebut tubulus seminiferous dikelilingi oleh jaringan kaya persarafan dan kaya vaskularisasi berasal dari tunika vaskulosa. Tersebar diantaranya ditemukan sel interstisial Leydig yang mensintesis testosteron


• Spermatozoa diproduksi didalam tubulus seminiferousàtubulus pendek lurus, tubulus rektusà pembuluh berbentuk jala rete testis dalam mediastinum à10-12 tubuli eferentes àduktus epididimis. Duktuli eferentes dan duktus epididimis, disebut Epididimis
• Suplay darah testis berasal dari Arteri testis yang masuk kedalam testis bersama-sama dengan keluarnya duktus deferen dan plexus pampiniformis yang berasal dari jaringan testis.Temperatur darah dalam plexus lebih rendah daripada Arteri testis àsehingga temperatur darah arteri renalis dan percaba bangannya lebih rendah (countercurrent heat exchage system) àtestis punya temperatur lebih rendah (35 C)

Tubulus seminiferus
• Panjang 30-70 Cm, penampang 150-250 mikrometer, sangat bergelung, ditemukan sekitar 1000 tubulus àpanjang 500 M
• Dindingnya dilapisi oleh Epitel seminife rous, basal lamina (pada hewan mengandung serabut otot (sel myoid) dan tunika propria banyak serabut kolagen tipe I.
• Epitel seminiferous terdiri atas 2 macam sel, Sel spermatogenik dan Sel Sertoli.
a) Sel Sertoli, sel kolumnar dengan banyak lekukkan pada bagian lateral dan apikal, inti terletak basal dan sitoplasma mengandung kristal Charcot-Bottcher yang fungsinya belum jelas benar.
• Satu sama lain dihubungkan oleh “Zonula occludens” à membagi lumen tubulus menjadi 2 compartemen compartemen basal dan compartemen adluminal dengan zonula occludens sebagai batas dan sekaligus sebagai “blood-testis barrier” à respons immun akan dihalangi dan Spermatozoa akan berkembang didalam adluminal sebagai “foreign cells”
• Sel Sertoli mempunyai fungsi :
• Suport fisik dan nutrisi
• Fagositosis sitoplasma selama spermatogenesis
• Blood-testis barrier
• Produksi Androgen Binding Protein (ABP) untuk mengikat terstosteron dan mempertahankan tidak akan keluar dari situ untuk diberikan kepada Spermotogonium yang sedang berkembang.
• Sintesis anti Mullerian hormon mencegah berkembangnya duktus Mulleri àkejantanan embrio dapat berkembang
• Sintesis Inhibin àmencegah dikeluarkannya FSH oleh Hipofise.
• Sekresi medium kaya fruktosa untuk memfasilitasi dan sebagi nutrisi selama spermatozoa melewati saluran genital.
• Sistesis testicular transferin suatu Apoprotein yang dapat menerima transferin serum dan memberikannya kepada Gamet yang berkembang.
b) Sel Spermatogenik
Spermatogonium (2n+XY) àSpermatosit I (2n +XY)àSpermatosit II (n+X atau n+Y) àSpermatid (n+X atau+Y)àSpermatozoa
• Spermatogenesis. Diferensiasi dari Spermatogonium menjadi spermatosit
• Meiosis.Proses pembelahan dari diploid Spermatosit primer menjadi haploid Spermatid.
• Spermiogenesis. Proses transformasi dari Spermatid menjadi Spermatozoa, (Golgi phase à Cap phase à Acrosomal phase à Maturation phase)
• Struktur Spermatozoa
 Kepala (Head)
 Bagian tengah (Middle piece)
 Bagian utama (Principal piece)
 Bagian akhir (End piece)
• Siklus epitel tubulus seminiferous
a) Satu spermatogonium dalam proliferasi dan perkembangan salanjutnya selalu saling berhubungan sehingga dapat saling memberikan informasi dan selalu mensinkronisasikan perkembangannya dan berada dalam stadium maturasi tertentu.
b) Pemeriksaan yang mendalam menunjukkan ada 6 kemungkinan sifat hubungan sel yang berhubungan dengan tipe perkembangan pertumbuhan yang disebut Stadium spermatogenesis (Stages of Spermatogenesis)
c) Pada pemeriksaan yang teliti dengan memberikan bahan radioaktif “tritriated thymidine”menunjukkan bahwa radioaktifitas muncul berulang setiap 16 hari pada stadium spermatogenesis yang sama. Kurun waktu interval 16 hari disebut siklus tubulus seminiferous dan proses spermatogenesis perlu 4 siklus (64 hari).
d) Pemeriksaan satu tubulus seminiferous (pada satu daerah tertentu) menunjukkan tingkat maturasi tertentu dan pada jarak tertentu dari daerah tersebut (dalam tubulus yang sama), ditemukan daerah dengan stadium maturasi sama dengan yang pertama tadi. Jarak dua daerah yang mempunyai stadium yang sama disebut “wave of the seminiferous epithelium”.
e) Pada manusia didapatkan 6 gelombang tubulus seminiferous (wave of the seminiferous tubule) yang sesuai dengan 6 stadium pematangan yang berbeda-beda (six repeating waves of the seminiferous epithelium, coresponding to the six stages).
• Sel interstisial Leyding
Diantara tubulus yang bergelung ditemukan jaringan ikat longgar kaya vaskuler mengandung fibroblast, mast cell, dan koleksi sel interstisial Leydig menghasilkan testosteron dan mengandung kristal Reinke, selanjutnya setelah tua sel Leydig mengandung pigmen lipochrome
• Histofisiologi testis
a) Fungsi utama testis adalah produksi sperma dan sintesis testosteron serta melepaskkannya (release)
b) Dibentuk sekitar 200 juta spermatozoa setiap hari.
c) LH dikeluarkan olah hipofise anterior àresepto LH pada sel Leydigàproduksi testosteron
d) FSH merangsang sel Sertoli àproduksi ABP dan Inhibin
e) ABP mengikat testoteron àdiberikan kepada spermatogonium untuk pertumbuhannya.
f) Inhibin menghambat pengeluaran FSH
g) Testosteron perlu untuk berfungsinya Vesikula seminalis,prostat dan kel Bulbouretralis perkembangan karakter sexual sekunder.

Duktus genetalis

1. Duktus genetalis intra testikuler :
a. Tubuli rekti
b. Rete testis
2. Duktus genetalis ekstra testikuler
a. Duktuli eferentes
b. Duktus epididimis
c. Duktus (vas) deferns
d. Duktus ejakulatorius
Tubuli rekti
1/2 proksimal dilapisi oleh sel Sertoli, ½ distal dilapisi oleh sel kuboid dengan mikrovili tumpul dan flagelum tunggal.
Duktus Eferen
1. Ada 10-20 tubuli eferentes.
2. Dilapisi oleh non ciliated cuboidal cells berselang –seling dengan ciliated columnar cell.
3. Sel kuboid meresorbsi cairan yang dikeluarkan sel Sertoli sedangkan cilia pada sel kolumnar untuk mendorong sperma

Duktus epididimis
• Panjang 4-6 M bergelung àmenjadi hanya 7 Cm
• Dibagi dalam kepala,badan dan ekor
• Lumen dibatasi oleh epitel berlapis semu terdiri dari sel basal pendek dan sel principal tinggi
• Sel basal sebagai cadangan (stem cells)
• Sel principal tinggi mempunyai banyak strereocilia, banyak vesikel pinositotik,hasil resorbsi sisa-sisa sitoplasma yang tidak /belum difagositosis oleh sel Sertoli.
• Sel principal tinggi memproduksi glycerophosphocholine untuk mencegah spermatozoon membuahi oocyte sekunder sebelum masuk saluran genital wanita
• Epitel duktus epididimis melekat pada membrana basal, dikelilingi oleh otot polos tersusun sirkuler memungkinkan kontraksi peristaltik mendorong spermatozoa kedalam duktus deferens.
Duktus (vas) deferens
• Dilapisi oleh pseudostratified columnar epithelium yang mempunyai stereocilia seperti duktus epididimis walaupun sel principalnya lebih pendek
• Melekat pada lamina basal dikelilingi oleh jaringan ikat fibroelastik yang mempunyai banyak lipatanàlumen tidak teratur
• Lapisan diluarnya dikelilingi oleh otot polos tersusun longitudinal didalam, sirkuler ditengah dan longitidinal lagi dibagian luarnya
• Keluarga berencana dapat dilakukan dengan memotong duktus deferens
Duktus ejakulatorius
• Tubulus pendek, lurus, menembus kelenjar Prostate àuretra segmen prostate pada Colliculus seminalis
• Dilapisi oleh epitel columnar selapis
• Jaringan ikat subepitelial melekuk, tidak mempunyai otot polos.

Kelenjar genetalis pria
1. Vesikula seminalis
2. Kelenjar Prostat
3. Kelenjar Bulbouretralis
4. Histofisiologi kelenjar genetalia pria
Vesikula seminalis
• Panjang 15 Cm, sepasang, dengan mukosa sangat melekuk-lekuk àmembentuk “labyrinth-like cul-de-sacs dalam 3 dimensi
• Dilapisi oleh pseudostratified columnar epithelium
• Sel columner mempunyai banyak mikrovili pendek dan flagelum tunggal
• Sel columnar tingginya tergantung kepada banyak sedikitnya testosteron.
• Lapisan dibawahnya merupakan jaringan ikat fibroelastik
• Dibagian luarnya dilapisi oleh otot polos tersusun sirkuler didalam dan longitudinal diluar.
• Menghasilkan “Fructosa-rich-fluid” (70 % volume semen) dan lipochrome yang memberi warna kekuningan pada semen


Kelenjar Prostate
• Kelenjar genital pria yang terbesar. Dikelilingi kapsul jaringan ikat yang kaya vaskuler dan mengandung otot polos. Stroma kelenjar prostate merupakan jaringan ikat fibromuskuler.
• Mempunyai 2 kelompok kelenjar “compound tubuloalveolar glands”mukosal submukosal dan kelenjar utama
• Masing-masing kelompok mempunyai saluran sendir-sendiri masuk kedalam uretra segmen prostate
• Dilapisi oleh “pseudostratified columnar epithelium”
• Sekresi kelenjar prostate berupa kelenjar serous mengandung lipids,enzym proteolitik,fosfatase asam,fibrinolysin dan asam citrate.
• Sekresi kelenjar dengan MC, sering terlihat mengeras disebut corpora amylacea.
• Syntesis dan pengeluaran sekret tergantung kepada ada/tidak adanya dihydrotestosteron.
• Pada pria berusia lanjut sering ditemukan Hiperplasia prostate atau Adenocarcinoma prostate yang dapat diobati dengan TUR atau Prostatektomi.
Kelenjar Bulbouretralis
• Disebut juga kelenjar Cowper, terletak pada dasar penis sebelum uretra segmen membranosa.
• Kelenjar tubo alveolar dilapisi oleh epitel selapis kubik / Columnar, à sekret yang kental,licin untuk melumati (melicinkan) lumen uretra
Histofisiologi kelenjar genital
• Sekret kelenjar bumbouretralis melicinkan uretra segmen penis yang keluar sewaktu mulai ereksi
• Sekret kelenjar prostate membantu meningkatkan motilitas spermatozoa.
• Sekret vesikula seminalis memberikan energi dan media yang bagus untuk motilitas spermma

Penis

1. Struktur jaringan erektil
a).Dua corpora cvernosa
b).Corpus spongiosum àglans penis
c).Prepuce.
2. Mekanisme ereksi, ejakulasi dan Detumescene
Struktur jaringan erektil
• Dua corpora cavernos, lumen paling lebar ditengah, dikelilingi trabekula jaringan ikat yang mengandung otot polos.
• Pendarahan corpora cavernosa berasal dari percabangan arteri dorsalis penis àpleksus kapiler atau helical arteri àcorora cavernosa àereksi, Aliran vena melaui vena dorsalis penis
Mekanisme ereksi,ejakulasi dan detumescene
• Sewaktu flacid darah melewati Arteroveous anastomosis, ketika ereksi Arterovenous tertutup (karena rangsangan parasimpatis)
• Ereksi diikuti oleh ejakulasi yang diatur oleh saraf simpatis, setelah ejakulasi maka saraf parasimpatis mereda àanastomosi terbuka kembali,


0 komentar:

Posting Komentar