Kamis, Desember 25, 2008

keseimBangaN AsaM - basa

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Pendahuluan
• Gangguan keseimbangan asam basa adalah kondisi jumlah asam dan basa dalam darah tidak seimbang
• Dalam praktek, sering ditemukan abnormalitas keseimbangan asam basa, berupa penambahan atau pengurangan kadar ion H+ dalam cairan extraseluler.
• Daya patofisiologik yang mempengaruhi pH adalah metabolisme dan respirasi,dalam hal ini adalah ginjal dan paru-paru.

Sumber ion Hidrogen
1. Penambahan CO2 pada darah
• Metabolisme karbohidrat dan lemak menghasilkan CO 2 dan H20
• CO2 adalah zat yang menghasilkan asam karbonat yang bereaksi dengan air di dalam darah
• Paru paru sehat dapat mengekskresikan zat CO2 untuk menghindari kelebihan asam yang mengalir di dalam darah
• Jumlah metabolisme CO2 / hari adalah 22000 mEq
2. Penambahan H+ pada darah
• Sulfur mengandung asam amino dan oksidasi karbohidrat yang tidak sempurna dan memproduksi H+ yang berlebihan.
• Ginjal merupakan organ yang berfungsi mengeluarkan ion H+
• Jumlah H+ yang dihasilkan /hari 70 mEq

Transpor co2 dalam darah
1. Dalam darah
• CO2 yang diproduksi dalam sel dialirkan ke darah, yang terurai dalam plasma. Jumlah CO2 yang teruarai :
( pCO2 mmHg ) x ( 0,03 mmol/mmHg ).0,03 adalah angka koefisien dari CO2.
• CO2 bereaksi dengan air pada plasma untuk membentuk asam karbonat, yang menghasilkan H+ dan HCO3-.
• CO2 bereaksi dengan protein plasma untuk membentuk carbamino compound.
• Ion H+ yang dihasilkan selama CO2 bereaksi dengan protein plasma yang merupakan larutan penyangga dalam plasma, berguna memperkecil potensi penurunan pH.
2. Dalam sel darah merah
- Sebagian besar CO2 dibawa dalam bentuk HCO3-
- CO2 dibawa berdifusi ke dalam SDM dan larut berguna untuk menekan keseimbangan pCO2 dalam plasma.
- Sejumlah besar CO2 bereaksi dengan air.
- transportasi CO2 ini dibantu oleh enzym carbonic anhydrase.
- Asam karbonat menghasilkan H+ dan HCO3-.
- H+ sebagai buffer oxyhemoglobin yang berguna dalam keluar masuknya oksigen dalam sel darah merah.
3. Dalam kapiler pulmonary
- Semua hasil reaksi akan kembali dalam kapiler paru.
- pO2 tinggi tedapat di paru dihasilkan dari reaksi deoxyhemoglobin dan O2.
- H+ yg dihasilkan bereaksi dengan HCO3- membentuk H2CO3.
- H2CO3 dirubah menjadi CO2 dan H2O dengan bantuan carbonic anhidrase
- CO2 berdifusi keluar dari SDM dan diexhalasi oleh paru.

Kesimpulan
- Penambahan dan penurunan total CO2 signifikan mengindikasikan perubahan dalam konsentrasi HCO3-
- Total CO2 menandai adanya perubahan metabolik asam basa

Konsep dari pH
• Asam = suatu larutan kimia yang dapat melepaskan ion H+, melepaskan proton
• Basa = suatu larutan kimia yang dapat menerima ion H+, menerima proton
• pH air = 7, pH>7 basa, pH<7 asam.

Persamaan henderson Hassebach
• Variasi pH secara langsung HCO3- / H2CO3
• Nilai normal HCO3- : H2CO3 = 20 :1
• Peningkatan ratio HCO3- : H2CO3 → peningkatan pH
• Penurunan ratio HCO3- : H2CO3 → penurunan pH
• Pemberian konsentrasi bicnat dalam penambahan pCO2 → pH menjadi turun.
• Pemberian konsentrasi pCO2 dalam penambahan HCO3- → pH menjadi naik

Buffer
• Adalah suatu subtansi yang mencegah perubahan besar dalam H+ ---dapat melemahkan asam atau basa
• Peran buffer dalam tubuh :
- sistem bicnat 60 %.
- Hb 30 %.
- pospat 10 %
• Hasil dari buffer H+, diekskresikan melalui ginjal dan paru

Ekskresi H+
1. Paru – paru
- Paru – paru mengontrol sejumlah CO2 yang diekskresikan lewat ventilasi.
- Peningkatan ventilasi / hiperventilasi –pengeluaran CO2.
- CO2 sebagai pembentuk asam, mengeluarkan banyak CO2 mengindikasikan pengeluaran asam yang banyak dalam darah – respirasi alkalosis / hiperventilasi.
- Pada metabolic asidosis, paru-paru mempertahankan -- menambah ventilasi / hiperventilasi – mengeluarkan asam yang banyak dalam CO2
2. Ginjal
- Salah satu fungsi ginjal mereabsorpsi Na – kontrol utama dari cairan tubuh
- Reabsorpsi Na terjadi di tubulus proximal dan tubulus distal
- Hampir 80 % dari seluruh Na diserap tubulus proximal, bersama Cl, 20% sisanya kembali ke darah bertukar dengan H+ dan K
- Pada asidosis metabolik, ginjal mengeluarkan H+ sebagai pertukaran dengan Na
Interpretasi gas darah
• Parameter klinis yang harus diperhatikan
1. status asam basa disajikan :
- pH - Base Excess ( BE )
- PaCO2 - HCO3-
2. Status oksigenasi disajikan:
- PaO2 - percent saturasi
3. Penilaian lainnya
- tensi darah - tensi nadi
- EKG - warna kulit
- suhu - keluaran urin

Arterial darah normal
Parameter absolute normal normal range
pH 7,4 7,35 – 7,45
paCO2 40 mmHg 35 – 45 mmHg
HCO3 24 mEq/I 22 – 26 mEq/l
BE 0 +/- 2
paO2 100mmHg 80 – 100mmHg
sat O2 97 % > 95 %
Hb 14gr% 12 – 15 gr%

Prinsip parameter gas darah
• Ketidakseimbangan asam basa dapat menyebabkan gangguan respirasi atau metabolik
• Respirasi abnormal ditandai dari nilai PaCO2, sebaliknya gangguan metabolik ditandai dari HCO3-

Hubungan PaCO2 dan pH
• Penambahan PaCO2 – penurunan pH / asidosis
• Penurunan PaCO2 – penambahan pH / alkalosis
• ↑PaCO2 / hiperkapnea dihubungkan dengan hipoventilasi alveolar dan sebaliknya
• Asidosis yang berkaitan dengan penambahan CO2 →
asidosis respiratory.
• Alkalosis dengan hipokapnea → alkalosis respiratory
Hubungan HCO3- dan pH
• HCO3 – adalah asam lemah → penambahan HCO3- →
• penambahan pH / alkalosis
• Alkalosis yang disebabkan oleh kenaikan HCO3- → asidosis metabolik
• Kondisi tertentu : jika HCO3- ↑ dari 24 ke 34, maka pH ↑ dari 7,4 ke 7,55.sebaliknya jika HCO3-↓ 24 ke 14 maka pH ↓ dari 7,4 ke 7,25

Base Excess
• BE adalah index untuk menentukan ketidakseimbangan asam basa metabolic.
• diperhitungkan dari HCO3-normal, Hb, kondisi HCO3-.
• Asidosis metabolik → negatif Base Excess / base deficit.
• alkalosis metabolik → positif base excess.
• Pada gangguan asam basa respiratorik tak terkompensasi, limit nilai BE +/- 2.
• Jika asam basa tidak seimbang → pH abnormal → 2 kemungkinan : asidosis atau alkalosis → diperhatikan latar belakang penyebab respiratorik atau metabolik yang ditentukan oleh PaCO2 atau HCO3-

Jenis gangguan asam basa
• Gangguan tak terkompensasi atau akut
- pH 7,10; PaCO2 80mmHg ; HCO3- 24 mEq/l
- pH 7,52; PaCO2 30mmHg ; HCO3- 23 mEq/l
- pH 7,20; PaCO2 37mmHg ; HCO3- 13 mEq/l
- pH 7,55; PaCO2 42 mmHg ; HCO3- 40 mEq/l

Tabel gangguan asam basa takterkompensasi
pH PaCO2 HCO3- interpretasi
< 7,35 > 45 22 – 26 ( N ) asidosis respirasi unc
< 7,35 35 – 45 < 22 asidosis metabolik unc
> 7,45 < 35 22 – 26 ( N ) alkalosis respiratorik un
> 7,45 35 – 45 > 26 alkalosis metabolik un

Gangguan asam basa mekanisme kompensasi
Asidosis respiratorik ( PaCO2>,pH < ) kenaikan tahanan bicnat o/ gnjl u/ me↑HCO3 & scr bertahap me↑ pH
Alkalosis respiratorik ( PaCO2<,pH > ) peningkatan exkresi bicnat o/ gnjl u/ me ↓ HCO3 & scr bertahap me↓ pH
Asidosis metabolik ( HCO3<,pH < ) hiperventilasi oleh paru PaCO2 ↓ & pH ↑.
Alkalosis metabolik ( HCO3>,pH > ) hipoventilasi oleh paru → PaCO2 ↑ & pH ↓

0 komentar:

Posting Komentar