Jumat, Januari 02, 2009

sistem rEproDukSi waniTa

System Reproduksi Wanita
P.J.Soehandono,dr.SpPA

Riwayat singkat kehidupan alat reproduksi wanita
1. Alat reproduksi wanita terdiri dari :
a. Alat reproduksi interna
b. Alat reproduksi eksterna
2. Perkembangannya akan terhenti sementara sampai saat awal masa pubertas
3. Mulai dari awal pubertas akan berkembang setelah dipengaruhi oleh hormon gonadotropik yang dikeluarkan olah hipofise
4. Akibat pengaruh gonadotropic hormon maka alat reproduksi akan mengalami deferensiasi dengan kulminasi sewaktu menarche.(haid pertama)
5. Selama masa subur, haid berlangsung setiap 28 hari dan berhenti sewaktu hamil
6. Haid akan berhenti sama sekali pada waktu menopouse
Komposisi
1. Dua Ovarium
2. Dua Tuba Ovarii
3. Uterus (Corpus / Fundus / Serviks)
4. Genetalia eksterna



Ovarium
A. Korteks
B. Medulla
C. Regulasi hormonal pada fungsi Ovarium

A. Korteks Ovarium
a. Folikel Ovarium
b. Ovulasi
c. Corpus Luteum
d. Corpus Albicans
e. Folikel Atretik

a. Folikel Ovarium
1. Folikel Primordial
• Merupakan Oocyt Primer
• Dilapisi sel folikuler tipis (sel skuamosa) saling melekat dengan desmosome
• Dibagian luar dikelilingi oleh stroma
• Inti berada dalam fase profase meiosis I
• Sitoplasma mengandung RER, Mitokondria, Golgi, Ribosome bebas,
2. Folikel Primer
• Oocyt dilapisi oleh epitel folikuler selapis kubis (Folikel primer unilameler)
• Bila berkembang terus akan dilapisi oleh beberapa lapis (Folikular primer multilameler) àsaat ini sel folikuler disebut sel granulosa
• Saat ini pula muncul substansi amorf disebut Zona pellucida yang diproduksi oleh Oocyt
• Zona pellucida memisahkan Oocyt dengan sel granulosa
• Zona pellucida terdiri atas 3 macam glycoprotein (Zp1, Zp2, Zp3)
• Microvilli Oocyt dan filopodi sel folikuler saling kontak menembus zona pellucida membentuk “gap junction”untuk komunikasi Oocyt & luar
• Sel stroma berubah menjadi theca interna dan theca eksterna.
• Theca interna mempunyai ultrastruktur sebagai sel penghasil steroid, dalam sitoplasmanya banyak mengandung droplet lipid dan banyak SER serta krista mitokondria tubuler. Menghasilkan androstenedion yang masuk kedalam sel granulosa dan dirobah menjadi estradiol
• Theca ekterna merupakan jaringan ikat fibrotik
3. Folikel sekunder
• Oocyt dilapis lapisan Zona pellucida yang tebal dan beberapa lapis sel granulosa
• Proliferasi sel granulosa berlansung terus atas rangsangan FSH
• Diantara sel granulosa terisi oleh liquor folikuli
• Liquor folikuli merupakan eksudat plasma mengandung glycosaminoglicans, steroid binding protein, progesteron, estradiol, inhibin, folikulostatin dan activin, yang mengatur release LH dan FSH. Selanjutnya FSH terus merangsang sel granulosa untuk produksi Estrogen & reseptor untuk LH
• Dengan timbulnya liquor folikuli maka disebut Folikel sekunder.
• Liquor folikuli bergabung membentuk rongga besar disebut Antrum
• Dengan demikian sekarang Oocyt dikelilingi oleh sel granulosa selapis disebut Corona radiata menonjol kedalam lumen antrum tetapi masih menempel dengan dinding folikel melalui kelompokan sel granulosa disebut Cumulus oophorus
• Setelah sampai pada taraf perkembangan ini, maka kebanyakan folikel akan atretik tetapi tidak seluruh sel granulosa mengalami degenerasi; sisanya akan membentuk kelenjar interstisial dan memproduksi androgen sampai masa menopouse. Beberapa folikel sekunder akan berkembang menjadi folikel matur
4. Folikel matur (de Graaf)
• Sel granulosa yang membatasi folikel disebut membrana granulosa.
• Pembentukan liquor folikuli berlangsung terus menyebabkan Oocyt dikelilingi oleh Corona radiata yang melekat dengan membrana granulosa melalui Cumulus oophorus dengan liquor folikuli yang cukup banyak.
• Comulus oophorus mengandung Oocyte primer,Zona pelucida, Corona radiata, sel filikuler (sel granulosa yang berhubungan,
b. Ovulasi
• Pada hari ke 14 siklus menstruasi produksi estrogen oleh folikel memuncak à feedback information ke Hipofise à produksi FSH medadak stop àLH mendadak dikeluarkan oleh Hipofise
• Selanjutnya dikelurkanya LH akan meningkatkan aliran darah pada theca externa, plasma darah keluar àedema; histamin,prostaglandin dan colagenase akan dikeluarkan disekitar folikel de Graaf.

• Penambahan LH akan mengakibatkan:
a. Terjadi pembelahan meiotik pertama dan terbentuklah Oocyt sekunder serta polar body pertama.
b. Oocyt sekunder yang terbentuk selanjutnya memasuki proses meiotic kedua dan tehenti pada fase metafase.
c. Oocyt dan sel granulosa yang melekat (Cumulus oophorus) akan terovulasi.
d. Sisa folikel de graaf akan berobah menjadi corpus hemorargikum dan corpus luteum.
e. Ditempat akan terjadinya ovulasi, sesaat sebelum ovulasi, akan menonjol disebut Stigma yang avaskuler sehingga mudah robek dan terjadi ovulasi.
f. Selanjutnya Oocyt dan sel sel granulosa yang melekat akan tersedot masuk kedalam infundibulum. Bila dalam 24 jam tidak ada fertilisasi àdegenerasi
c. Corpus luteum
• Setelah ovulasi dan ovum keluar, maka folikel akan kolaps dan perdarahan yang ada, mengubahnya menjadi Corpus hemorrargikum
• Karena pengaruh LH maka corpus hemorargikum berubah menjadi corpus luteum sementara yang dilapisi oleh Granulosa lutein sel ( modifikasi sel granulosa)
• dan Theca lutein cells (modifikasi sel theca eksterna)
• Granulosa lutein cells (dibagian dalam dan merupakan 80 % populasi corpus luteum) memproduksi progesteron dan merubah androgen yang diproduksi theca lutein cells menjadi estrogen
• Progesteron dan estrogen àmenghambat produksi LH dan FSH. Tidak adanya FSH mencegah maturasi folikel àmencegah Ovulasi berikutnya. Tidak adanya LH àdegradasi Corpus luteum menjadi Corpus Luteum menstruasi.Apabila terjadi kehamilan akan terbentuh HCG oleh plasenta àCorpus Luteum menjadi Corpus Luteum kehamilan berlangsung sekitar 3 bulan.
d. CorpusAlbicans
Ruang bekas Folikel ovarium mula-mula akan menjadi corpus luteum baik c.l.menstruasi atau c.l kehamilan akan diinvasi oleh jaringan ikat disebut Corpus albicans dan akan berada dalam ovarium sebagai jaringan parut ; akan tetap tinggal disitu sampai diresorbsi.
e. Folikel Atretik
• Apabila sudah terjadi Ovulasi, maka Folikel berikut yang sudah mature akan mengalami penyusutan (atrofi) àFolikel atretik
• Tidak semua folikel akan mengalami ovulasi tetapi menjadi folikel atretik.
• Hanya sekitar 01-02 % menjadi mature dan mengalami ovulasi.
B. Medulla Ovarium
• Didalamnya terdapat Sel interstisial (pada hewan kadang – kadang membentuk kelenjar interstisial dan memproduksi estogen); pada manusia banyak yang mengalami involusi selama menstruasi pertama àtidak terlalu berfungsi.
• Ditemukan pula sel Hilus mengandung substansi seperti sel Leydig dan menghasilkan androgen
C. Regulasi hormonal pada fungsi Ovarium
1. GnRH
2. FSH.
3. LH.
4. Folikulostatin,Inhibin,Activin
5. Progesteron, Estrogen
6. Androgen
7. Relaxin

FSH dan LH
• FSH menstimuli pertumbuhan Folikel primordial menjadi Folikel mature (Graffian folicles)
• Primordial folikel adalah Oocyt dilapisi oleh sel folikel tipis (suportive dan pemberi nutrisi)
• Folikel primer adalah Oocyt dilapisi oleh beberapa lapis sel folikel bentuk kuboid
• Folikel sekunder adalah Oocyt dilapisi oleh beberapa lapis sel kuboidal (sel granulosa) dan sudah mulai muncul antrum. Terbentuk akibat melekatnya FSH pada reseptor khusus pada sel granulosa dan menstimulinya
• Folikel de Graaf (folikel mature) adalah Oocyt dilapisi oleh corona radiata, cumulus oophorous disertai theca (interna dan eksterna) yang sudah berkembang baik
• FSH juga merangsang sel theca interna untuk memproduksi androgen yang selanjutnya dirobah menjadi estrogen oleh sel granulosa.
• Sel granulosa juga memproduksi Inhibin, folliostatin dan activin yang ikut mengatur keluarnya FSH.
• Meningkatnya estrogen dan hormon lain yang diproduksi sel granulosa merangsang gonadotropik releasing hormon hipotalamus pada hipofise anterior dan LH diproduksi; setelah memuncak, maka produksi FSH dihambat melalui 2 jalur, langsung ke hipofise anterior atau melalui hipotalamus (kira-kira menjelang hari ke 14 siklus haid 28 hari)
• Meningkatnya LH àOvulasi, Oocyt sekunder pada fase metaphase dikelilingi oleh corona radiata terlempar keluar dan ditangkap oleh fimbriae tuba Falopii.
• Sel granulosa dan sel theca interna yang tertinggal (mempunyai reseptor LH) àberubah menjadi corpus Luteum
• Sel granulosa berubah menjadi sel granulosa lutein dan sel theca interna berubah menjadi sel theca lutein. Keduanya menghasilkan progesteron.
• Inhibin, folliostatin dan activin memberikan reaksi umpan balik àFSH keluar.
• Meningkatnya LH secara mendadak merangsang Oocyt primer melalukan dan melengkapi proses Meiosis I menjadi Oocyt sekunder dan memasuki proses Meiosis II yang berhenti pada fase metaphase dan setelah fertilisasi proses Meiosis II diteruskan menjadi lengkap.
• Meningkatnya LH àOvulasi dimulai dan Oocyt sekunder dikelilingi corona radiata terlempar keluar dan diterima oleh fimbriae tuba ovarii.
• Sel granulosa dan sel theca yang tertinggal mempunyai reseptor LH dan berubah menjadi sel granulosa lutein dan sel theca lutein, keduanya menghasilkan progesteron.
• Setelah ovulasi, maka inhibin, folliostatin dan activin tetap diproduksi oleh corpus luteum dan memberikan balik terhadap keluarnya FSH
• Bila tidak terjadi fertilisasi maka corpus luteum akan tetap bekerja kira-kira 14 hari dan selanjutnya berubah menjadi corpus luteum menstruasi.
• Bila fertilisasi dan implantasi terjadi maka corpus luteum akan membesar dan berubah menjadi corpus luteum kehamilan dan akan tetap bekerja walaupun selanjutnya plasenta yang bertanggung jawab memelihara keseimbangan hormonal.
• Progesteron merangsang perkembangan endometrium uterus dan menhambat sekresi LH
• LH akan drastis menurun dan corpus luteum mengalami degenerasi.
• Bila terjadi kehamilan HCG yang diproduksi plasenta akan memelihara corpus luteum kehamilan pada awal kehamilan dan tetap memproduksi progesteron.
• Pada kehamilan ke 4 kontrol hormonal diambil alih oleh plasenta.
• Plasenta juga memproduksi hormon relaxin berguna untuk melunakkan fibrokartilago simfisis pubis àmemudahkan partus.

Tuba Fallopii

1. Dibagi menjadi 4 bagian:
• Infundibulum dan Fimbriae
• Ampula
• Isthmus
• Regio intramural
2. Dindingnya ada 3 lapis: Mukosa, lamina propria,muscularis dan serosa
3. Mukosa melipat longitudinal; paling menonjol pada ampula.
4. Dilapisi oleh epitel selapis kolumner; yang paling tinggi pada infundibulum dan terendah pada tuba mendekati uterus
5. Terdiri atas 2 macam sel, Peg cells dan Ciliated cells
6. Peg cells mensekresi zat yang berguna memberikan fasilitas capacitation kepada spermatozoa sehingga mampu membuahi ovum dan sekaligus memberikan nutrisi dan proteksi kepada embryo pada perkembangan awal. Disamping itu sekresi peg cells bersama dengan aliran cairan menuju uterus mencegah mikroorganisme menuju ke ovarium àrongga peritoneum.
7. Ciliated cells mendorong ovum, Zigote (kalau ada) dan sekresi peg cells menuju uterus.
8. lamina propria merupakan jaringan ikat longgar mengandung fibroblast, mast cells, sel limphoid, collagen dan serabut retikulin.
9. Lapisan otot terdiri atas otot polos tersusun sirkuler didalam dan longitudinal diluar.
10. Lapisan serosa dilapisi oleh epitel selapis pipih. Diantara serosa dan lapisan otot banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf otonom. Karena banyak vaskularisasinya dan sewaktu otot polos kontraksi àbendungan vena àtuba dan fimbria melekat pada ovarium waktu ovulasi. Kontraksi otot dan gerakan silia àOvum tersedot masuk kedalam tuba àmenuju uterus.

Uterus
A. Corpus dan Fundus
B. Serviks
C. Siklus menstruasi
D. Fertilisasi
E. Implantasi
F. Pertumbuhan Plasenta.

Corpus dan fundus
1. Endometrium
• Merupakan mukosa yang melapisi lumen uterus
• Permukaanya dilapisi oleh epitel selapis columnar bersilia dan tidak bersilia tetapi bersekresi
• Lamina propria padat dengan stelate – shape cells dengan jaringan ikat kolagen tidak teratur. Disamping tersebut diatas lamina propria juga mengandung makrofag, leukosit dan banyak serabut retikuler.
• Didalam lamina propria banyak mengandung kelenjar simple-branched tubuler dilapisi oleh epitel menyerupai epitel permukaan tetapi tidak bersilia.
• Endometrium terdiri atas 2 lapis Stratum fungsionalis dan basalis.
• Stratum fungsionalis banyak vaskularisasinya, berasal dari arcuate artery à straigh artery à helical artery terkelupas waktu menstruasi.
• Stratum basalis. Mengandung jaringan ikat dan sebagian (sisa) kelenjarnya berproliferasi menggantikan stratum fungsionalis yang terkelupas.
2. Myometrium.
• Dilapisi oleh 3 lapis otot polos, Longitudinal dalam, sirkuler tengah dan longitudinal luar.
• Myometrium bagian tengah kaya vaskuler

A. Corpus dan Fundus
a. Endometrium
b. Myometrium
c. Serosa dan Adventitia
a. Endometrium
• Stratum fungsionale.
• Stratum basale
• Arteria arcuata
• Coiled helical arteries
• Straigh artery
• Simple-branch tubular gland
a. Endometrium
• Mukosa yang melapisi cavum uteri
• Permukaan luarnya dilapisisi oleh epitel columnar selapis sebagian bersekresi sebagian tidak bersekresi tetapi bersilia.
• Lamina propria mengandung stellate-shaped cells tesusun padat, ma
b. Myometrium
• Otot polos tersusun longitudinal, sirkuler
• Arteri / vena arcuata.
• Pngaruh Oxitocin
• Corticotropic hormon àprostaglandin
c. Serosa dan Adventitia
• Mesotel
• Jaringan ikat tanpa penutup sel epitel
B. Serviks
• Endoservis àEpitel kolumnar bersekresi
• EktoserviksàEpitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk
• Kelenjar endoserviksàbersekresi disekitar Ovulasiàmemudahkan sperma masuk.
• Waktu hamil sekresi > kental (pengaruh progesteron)à membentuk “plugmencegah sperma masuk
• Serviks
• Waktu partus, corpus luteum mengeluarkan relaxin menginduce lisis kolagen pada dinding serviksàserviks mudah dilatasi.
C. Siklus menstruasi
a. Fase menstruasi
b. Fase proliferasi(folikular)
c. Ovulasi
d. Fase sekresi (luteal)

a. Fase menstruasi
• Hari ke 1 s/d hari ke 4.
• Terjadi akibat tidak terjadi fertilisasi.
• Hari ke 1 –14 corpus Luteum tidak berfungsi àprogesteron dan estrogen berkurang.
• Beberapa hari sbelum menstruasi lapisan fungsional kekurangan darah karena artri helikal konstriksi
b. Fase Proliferasi (Folikular)
• Dimulaai pada akhir perdarahan haid
• Dinding endometrium yang menjadi tipis akibat tercabik sewaktu perdarahan haid menebal dari 1 mm atau lebih menjadi 2 mm atau lebih, seiring dengan proliferasi sisa kelenjar yang ada akibat rangsangan estrogen yang diproduksi oleh folikel yang berkembang
• Arteri ulir tumbuh kedalam jaringan endometrium yang sedang berkembang tetapi tidak ditemukan pada1/3 permukaan endometrium
• Lamina propria juga berkembang berasal dati sisa stroma yang ada yang mengadakan proliferasi
c. Fase skresi (luteal)
• Fase ini terjadi akibat rangsangan progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum yang timbul setelah ovulasi terjadi
• Endometrium menebal menjadi sekitar 4 mm akibat hipertrofi kelenjar dan peningkatan cairan penyembab lamina propria.
• Penebalam endometrium dapat dibagi menjadi 3 bagian sbb:
a. lapis pejal (pada permukaan), sangat tipis berisi kelenjar lurus dikelilingi lamina propria yang sembab
b. lapis spongiosaa,mengandung kelenjar yang berkelok-kelok dikelilingi lamina proria yang sangat sembab. Lapis pejal dan spongiosa bersama sama disebut lapis spongiosa yang terlepas waktu haid
c. Lapisan paling dalam, Lapis basal mengandung ujung buntu kelenjar. Lapis ini tidak terkelupas sewaktu haid


D. Ovulasi
Peristiwa terjadinya pelepasan ovum dari ovarium akibat rangsangan Luteinizing hormon (LH)
E. Fertilisasi, Implantasi dan Perkembangan Placeta
a. Fertilisasi.
b. Implantasi
c. Perkembangan Plasenta
a. Fertilisasi
• Oocyt bersama Corona radiata terlepas dari Ovarium tersedot oleh tuba; dan dalam perjalanannya mendapatkan nutrisi dari “peg cells”dari dinding tuba
• Fertilisasi terjadi biasanya dalam Ampula. Oligosakarida khusus (melekat pada protein Zona pelusida), melekat dengan reseptor protein pada caput sperma
• Perlekatan tersebut menimbulkan reaksi acrosome yang memungkinkan inti sperma dapat masuk kedalam Oocyt.
• Selanjutnya akan terjadi reaksi kortical berupa pelepasan isi granula kortikal dalam sitoplasma Oocyt kedalam rongga perivitalin dan merusak reseptor sperma à sperma berikutnya tidak dapat masuk.
b. Implantasi
• Zygote àmorula àblastula à masuk kedalam dinding uterus
• Masuk karena adanya sel trofoblas
c. Pertumbuhan Plasenta (tembuni)
• Pada minggu kee 16 korion frondosum telah berkembang baik, dan plasenta tumbuh selama kehamilan akibat penambahan villi chorealis
• Plasenta mempunyai bagian fetal dan bagian maternal.
a. Bagian fetal bagian ini terdiri dari lempeng korion dan villus yang muncul dari lempeng. Vilus bermukim dalam lakuna tempat lewat aliran darah ibu. Vilus dibagi menjadi vilus penambatan vilus kibar. Vilus penghambat terbentang dari lempeng khorion ke desidua basal dan melambai lambai di dalam lakuna. Semua vilus mirip-mirip dan dibagian tengahnya terdapat kapiler fetal yang dilapisi oleh endotel khusus. Sel besar dengan inti bulat (sel Hofner) terdapat disini dan bersifat fagosit. Vilus dilapisi oleh 2(dua) lapis epitel di sebelah dalam sel sitotrofoblat (sel Laenghans) dan disebelah luar sel Sinsio trofoblat beberapa lapis dengan batas sel tidak jelas.
b. Bagian maternal terdiri dari desi dua basalis

Vagina
• Mukosa, muscularis dan adventitia.
• Epitel gepeng berlapis tnapa tanduk
• Floraàlactic acid àpH asam

Genetalia eksterna
• Vulva
• Labia mayora
• Labia minora
• Vestibulum
• Clitoris, gland clitoris,erectile body

Kelenjar payudara
• Kelenjar Payudara istirahat.
• Kelenjar payudara aktif (lactating adenoma)
• Areola dan Putting susu
• Sekresi Payudara


0 komentar:

Posting Komentar