KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK
BY HERLINA, S.Kep
Interaksi dimensi
• Tumbuh : peningkatan jumlah dan ukuran sel
• Perkembangan : perubahan dan perluasan secara bertahap
• Maturasi : Peningkatan kompetensi dan adaptasi
• Differensiasi : sel-sel sec sistematis membentuk tugas dan karakteristik fisikal, kemikal sec spesifik
Pola-pola Tumbang
1. directional trend
• Cephalocaudal (head to tail)
• Proxcimo distal (near to far)
• diferentiation
2. Sequential trends
• Tahap-tahap dapat diprediksi
3. Developmental phase
• Lefel tahap-tahap pertumbuhan sebelum dan sesusah lahir
4. Periode sensitive
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang :
1. Biologis :
Genetik
Hormon
Kimia
Maturasi
Teratogen
2. Psikologis : kasih sayang dan kesatuan
Kepercayaan dasar
Frekuensi ibu mendengar anak
3. Faktor sosial : sistem keluarga dan model ekologi
Periode pertumbuhan – Usia
Prenatal periode
Infancy periode
Early childhood
Midle childhood
Later childhood
Tahap – tahap pertumbuhan
Usia 4-7 bln BB 2 X BBL
Usia 12 Bln BB 3 x BBl
Usia 2.5 th BB 4x BBL
Pra sekolah BB bertambah 2-3 kg/th
Sekolah BB bertambah 2-3 Kg/th
Remaja perempuan BB b+ 7-25 Kg
Remaja laki-laki BB b+ 7-30 Kg
< 6 bln TB bertambah 2.5 cm
6-12bl B+ 1.25 cm (50%PBL)
Tahun kedua bertambah 12 cm. Perkiraan TB adult 2 x Tb pada usia 2 thn
Tahun ketiga bertambah 6-8 cm
Pada usia 13 tahun = 3 x panjang lahir
Intelektual
Sensori motor ( lahir – 2 th )
reflek primer
Pre operational (2-7th)
• Konsep waktu
• Perspektif egosentris
• Representatif moral thd objek dan orang
Concrete operational ( 7 – 11 th )
• Abstrak & simbolik
• Alternatif pemecahan
• dapat melacak urutan kejadian kembali ke awal
• Konsep dulu, sekarang, yang akan datang
• Konsep tinggi, volume, berat
Formal operational ( 11 – 15 th )
• Mempertimbangkan pandangan lain
• Berpikir tdk dibatasi kadaan aktual
• Orientasi altruistik (kejujuran & keadilan)
• Sistem nilai sendiri
• Kesimpulan deduktif & induktif
Psikososial
Trust VS Mistrust (lahir – 1 th)
• Interaksi pemberi asuhan
Autonomi VS Shame and Doub ( 1-3th)
• Tugas perkembangan: belajar asertif
• Ortu- agen pensosialisasi peran dasarnkonduksi
Initiative VS Guilt (3-6th)
• Perkembangan hati nurani
• Peran or-tu – supervisi & pengarahan
Insdustry VS Inferiority ( 6-12 th )
• Tugas perkembangan – mengembangkan rasa adekuat terhadap kemampuan dan kompetensi pd saat ada kesempatan
• Krisis perkembangan – rasa tdk percaya diri
• Peran ortu – figur kurang bermakna, grup lebih dominan
Identity and repusition VS Confusition (12-18th)
• Tugas perkembangan- keyakinan unik diri sendiri
• Krisis- difusi peran
• Peran ortu – dapat konflik
Psikoseksual
Oral-sensori ( lahir – 1 thn )
• Berfokus pada tubuh – mulut,
• tugas perkembangan – gratifikasi kebutuhan dasar(mak,kehangatan, kenyamanan )
• Ketrampilan koping umum : mengisap, menangis,dll sbg resdpon iritan
• Kebut seksual: menggenaralisasi sensasi tubuh
• Bermain – sdtimulasdi taktil
• Krisis perkembangan- penyapihan
Anal – Uretral ( 1 – 3 th )
• Fokus tubuh – area anal
• Tugas perembangan – mengatur defekasi dan urinasi
• Krisis perkembangan – toilet training
• Kebutuhan seksual – sensasi menyenangkan fungsi ekretori
• Bermain - sering bermain dengan eksreta (feses)
• Peran ortu – membantu kontinensia tanpa kontrol ketat
Phalic – Locomotion ( 3 – 6 th)
• Fokus tubuh- genital
• Tugas perkembangan – kesadaran organ dan minat seks
• Bermain peran
Latency ( 6-12 th )
• Fokus tubuh – masalah seksual mjd < disadari
• Tugas perkembangan – integrasi pengalaman dan reaksi seksual masa lalu
• Krisis perembangan – mshl seksual
• Peran or-tu pendidikan aturan dan norma
Genetaly (12 – 18 th)
Kepribadian
Perkembangan moral dimulai pada usiatodler
Preconventional
Konsep tentang benar –salah terbatas
Anak menirukan sikap dan praktek keagamaan
Convensional (usia sekolah)
Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan dan tata tertib dari luar
Hubungan dan kontak dengan figur otoritas mempengaruhi bwnar – salah
Pengertian benar – salah anak ketat dan kaku
Pasca convensional
Tidak secara universal dicapai oleh remaja
dapat menerapkan ideal diri pada keadaan moral yang sulit
Latency ( 6-12 th )
Anak pra sekolah melihat aturan sebagai hal yang kaku
Konsekuensi negatif dilihat sebagai hukuman kelakuan buruk
Orang tua dilihat sebagai otoritas tertinggi untuk menetapkan benar-salah
Mulai mendalami pengertian benar-salah
Genetaly (12 – 18 th
Jumat, Januari 02, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar